Text
While in the Moment: Masa Lalu Tak Pernah Kembali
Temanku yang baik, jarum jam tidak pernah bergerak mundur.
Kita tidak bisa menarik tawa yang telah berderai, maupun membendung kemarahan yang telajur meluap. Ketika seseorang datang mengetuk pintu hati kita, amat sulit menjaganya supaya tetap berada di luar. Dan sebaliknya, kita tidak bisa memaksa orang yang sudah waktunya pergi untuk tetap di sisi kita.
Kisah cinta yang sama tidak akan terulang dua kali...
"Kisah cinta? Maksudmu Kisah Tinta?"
Aku menoleh ke belakang, mencari pemilik suara usil itu. Radit membalas tatapanku sembari cengar cengir. Hah, rupanya sedari tadi dia mengintip tulisanku! Meskipun namaku Cinta, hampir semua teman menggodaku dengan panggilan Tinta.
Radit melangkah mundur, siap menghindari kerjaranku. Ah, sudahlah. Mari menikmati ceritaku saat ini. Kemarin sudah berlalu dan esok datang.
IXVIII001209 | My Library | Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada2024-10-07) |
Tidak tersedia versi lain