Text
Banjir Getih di Pesantren Cimareme
Novel berbahasa Sunda ini mengambil dari kisah nyata. Latar cerita ini diambil tahun 1918 saat Pemerintah Hindia Belanda harus membantu Prancis ketika Perang Dunia I. Keadan sosial ekonomi Negeri Belanda terganggu. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Belanda mendesak negara jajahannya. Di tanah jajahan di Nusantara, misalnya Pulau Jawa. Di Pulau ini, Pemerintah Belanda memberikan kewajiban ke rakyat untuk menjual pare dua pikul setiap musim panen. Tapi, Kanjeng Haji Hasan Arief dari Pasantren Cimareme Garut, menolak.
IXVI0481 | 899.223.3 PER b | Tersedia | |
IXVI0482 | 899.223.3 PER b | Tersedia | |
IXVI0483 | 899.223.3 PER b | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain